Nabi Muhammad SAW Pemimpin Multi Dimensi

MuhammadNabi Muhammad SAW Pemimpin Multi Dimensi

Oleh:
Rohani
Pembina LKP Kampung Inggris Semarang

Tanggal 12 Rabiul Awal 1439 H yang bertepatan dengan 1 Desember 2017 diperingati sebagai hari lahir Nabi Muhammad SAW. Maulid, begitu masyarakat mengenal peristiwa itu, dirayakan dengan berbagai cara termasuk acara-acara kultural yang beragam di berbagai daerah. Maulid merupakan hari yang  penting sehingga pemerintah Republik Indonesia telah lama menjadikannya sebagai hari libur nasional. Momen maulid adalah momen terbaik untuk kembali meneladani Nabi Muhammad SAW. Untuk bisa melakukannya, sosok nabi terakhir tersebut harus dipahami secara holistik.

Muhammad SAW Sebagai Manusia
Sebagai seorang manusia, Muhammad memiliki kebutuhan sebagaimana manusia pada umumnya. Muhammad makan, minum, bekerja, berkeluarga, merasa gembira, dan merasa sedih.  Dalam hidupnya Muhammad juga mengalami ujian, kegagalan, dan keberhasilan.

Masa kanak-kanak Muhammad (0-12 tahun) adalah masa penuh tempaan, menjadi yatim piatu, hidup bersama kakek dan pamannya, dan menjadi penggembala kambing. Di masa remaja sampai dewasa (12-37 tahun) Muhammad tumbuh menjadi seorang wirausahawan sukses. Kafilah dagang yang ia pimpin berniaga sampai ke negeri-negeri lain di jazirah Arab dan menghasilkan untung yang besar. Kepiawaiannya dalam berdagang menarik hati Khodijah, seorang bangsawan Quraisy yang kaya yang kemudian menjadikan Muhammad sebagai manager, partner bisnis, dan akhirnya suaminya.

Pada usia 37 sampai 40 tahun, Muhammad menghabiskan waktunya untuk berkontemplasi, merenung, memikirkan dalam-dalam tentang hakikat hidup dan fenomena kerusakan moral pada masyarakat jahiliah waktu itu. Antara usia 40-63 tahun Muhammad SAW menjalankan misi kerasulan dengan wahyu yang diturunkan kepadanya yang disertai dengan mukjizat sebagai bukti kebenarannya. Mukjizat terbesarnya adalah Al-Qur’an.

Pemimpin Berbagai Bidang
Sejarah mencatat ketokohan dan keteladanan Muhammad SAW sebagai pemimpin dalam berbagai bidang. Lamartine (1854) dalam Histoire De La Turque, menggambarkan, “Seorang filosof, orator, pendakwah, ahli hukum, jenderal, cendekiawan, pelopor cara berpikir rasional, selebriti tanpa pencitraan, pendiri dua puluh imperium di bumi dan satu imperium spiritual, itulah Muhammad. Jika diukur dengan segala macam ukuran kebesaran yang dibuat oleh manusia, kita pantas bertanya, Adakah manusia yang lebih agung darinya?”

Meski demikian, prasangka buruk dan sinisme menjadi penghambat peneladanan terhadap Muhammad SAW tiap kali keteladannya akan dibawa keluar dari ranah ritual ibadah. Seolah-olah tidak ada hubungan antara sunnah Muhammad SAW dengan kehidupan politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, dan pertahanan keamanan. Padahal Muhammad SAW menghabiskan kurang lebih 25 tahun sebagai manager, wirausahawan, dan investor. Misi kerasulannya sendiri berlangsung hanya 23 tahun.

Dalam hal pengembangan diri orang seolah berat menjadikannya sebagai suri tauladan, padahal ia adalah pribadi yang penuh dengan inspirasi dengan beratnya cobaan dan ujian di masa kecilnya dan sepanjang masa kerasulannya. Ia berhasil memotivasi dan memimpin para sahabatnya untuk bangkit dari penindasan dan meraih kemenangan gemilang.

Dalam hal kepemimpinan militer, jarang ditemui studi mengenai strategi militer Muhammad SAW, padahal ia telah memimpin lebih dari sembilan perang besar dan 53 ekspedisi militer. Pengalaman tersebut jauh melampaui pengalaman para perwira angkatan bersenjata saat ini. Lebih dari itu, kepemimpinan militernya dilakukan pada zaman dimana belum ada teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan komando operasi militer dilakukan dari jarak jauh. Peperangan waktu itu dilakukan dengan kontak langsung dengan musuh.

Rabun Jauh Orientalis
Distorsi figur Rasulullah SAW yang muncul sebagai ekses dari studi para orientalis adalah salah satu faktor yang membuat kita tidak mampu mengambil suri tauladan Rasulullah SAW secara menyeluruh. Para orientalis telah menghasilkan karya tulis dengan standar akademik yang tinggi. Wensick, misalnya menghasilan konkordan hadits yang berisi index untuk mencari puluhan ribu hadits yang termuat dalam Shahih Bukhari, Muslim, Sunan Abu Dawud, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Muwatha’, dan Sunan Imam Ahmad.

Meski demikian, para orientalis memendam subyektifitas yang tinggi terhadap Islam dan rasulnya. Di antara objek kajian Islam oleh para orientalis yang paling banyak mengandung sinisme adalah tentang keluarga Rasulullah SAW. Washington Irving menggambarkan,  “Ia amat mengutamakan kenecisan, kebersihan, dan sering mandi. Ia berkata, “Kesenanganku: wanita dan wangi-wangian.” Nafsu seksnya mempengaruhi seluruh ususnya. Jumlah istrinya tidak pasti.”

Rabun Dekat Umat Islam
Faktor lain yang mereduksi keteladanan dari kepemimpinan Rasulullah SAW adalah rabun dekat di kalangan umat Islam sendiri. Yang dimaksud dengan rabun dekat adalah ketidakmampuan melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW secara menyeluruh, tidak terbatas pada dimensi spiritual.

Saat ini cara pandang kebanyakan kita terhadap Muhammad SAW hanyalah satu sisi saja. Muhammad SAW adalah pemimpin spiritual dengan daerah teritorial Masjid dan Mushola. Kita menjadikan Muhammad SAW sebagai panutan ketika kita menjalankan ritual ibadah saja. Ketika keluar dari Masjid dan Mushola suri tauladannya kita tinggalkan. Ketika berbisnis fatwa-fatwanya tentang kejujuran kita abaikan. Ketika beriklan wasiatnya untuk menjaga martabat wanita kita langgar. Ketika memerintah negeri, peringatannya tentang keadilan kita lupakan.

Setiap bulan Maulid datang, lantunan syair-syair indah yang memuji Nabi Muhammad SAW, Diba dan Barzanzi terdengar bersahutan-sahutan di Masjid, Mushola, madrasah, kampung, dan rumah-rumah. Ironisnya, saat kembali ke tempat kerja, banyak di antara kita yang kosong dari nilai-nilai akhlak dan budi pekerti luhur seperti tergambar dalam syair Barzanzi. 

Momen Maulid adalah momen berharga untuk mawas diri, kembali meneladani Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin dalam berbagi dimensi.

[powr-hit-counter id=1416be51_1512007608266]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *