Face Shield Anti Virus Corona untuk Tenaga Kesehatan

 
SEMARANG- Para dokter dan perawat yang menangani pasien setiap hari menghadapi resiko besar terjangkiti Covid-19. Tidak sedikit yang telah dilaporkan positif Covid-19 bahkan meninggal dunia akibat virus yang sedang mewabah ini. Keadaan ini diperparah dengan kurang tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga kesehatan. Banyak rumah sakit tidak memiliki persediaan APD yang cukup dan di pasaranpun sulit ditemukan. Kenyataan di atas mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk Komunitas Panahan Berkuda Indonesia (KPBI), sebuah organisasi olahraga tradisional.  KPBI berinisitatif untuk memproduksi sendiri face shield (tameng muka) sebagai alat pelindung dari penularan Covid-19.  APD tersebut dibagikan gratis kepada para tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Produksinya dipusatkan di sebuah workshop di kawasan Candi, Semarang.   Ari Puji Waluyo, salah satu pengurus KPBI Semarang menyatakan bahwa aksi kemanusiaan yang diinisiasi oleh KPBI telah menginsipirasi banyak pihak. Tadinya pembiayaan bersumber hanya dari para anggota dan pengurus KPBI saja tetapi sejak inisiatif ini diketahui oleh masyarkat melalui media sosial, berbagai elemen masyarakat bergabung untuk mendukung. Ada dari kalangan individu ada juga dari organisasi, seperti Yayasan Bina Khairo Ummah, Yayasan Khairul Ummah Amanah, KSPPS Puspa Artha Syariah, dan Pemuda Muhammadiyah. Elemen masyarakat yang bergabung mendukung dalam bentuk dana, tenaga, dan sumber daya lain untuk proses produksi dan distribusi face shield. Bantuan juga datang dalam bentuk bahan baku dari PT Taco, Jakarta. Sebanyak 1000 buah face shield telah dibagikan ke berbagai rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Di Semarang, rumah sakit yang telah menerima sumbangan face shield adalah RSUP Dr. Kariadi, RSUD Tugu, RS Roemani Muhammadiyah, dan RS Tlogorejo. Selanjutnya akan dibagikan face shield kepada rumah sakit dan Puskesmas di daerah-daerah lain di Indonesia hingga tercapai target sebanyak 3500 unit. “Aksi kemanusiaan yang digagas oleh KPBI ini menunjukkan salah satu jati diri bangsa Indonesia yang berjiwa pejuang, peduli, dan gotong-royong,” tutur pria yang akrab disapa Ari Pewe tersebut. Sementara itu, Pembina Yayasan Khairul Ummah Amanah, Rohani menyatakan bahwa yayasan yang dibinanya ikut mendukung aksi kemanusiaan yang diinisiasi oleh KPBI. “Kami akan terus mendukung aksi kemanusiaan ini hingga Indonesia terbebas dari wabah Covid-19,” tegas Rohani. (Hamz) Home

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *