SEMARANG-Hujan yang turun dengan sangat lebat pada Selasa (7/3) selepas Ashar tidak menyurutkan tekad puluhan santri TPQ dan para ustadz dan ustadzah serta pegiat da’wah untuk hadir di Mushola Al-Falah di RT 04 RW VII Kalialang Baru, Kel. Sukorejo, Kec. Gunungpati. Sore itu suasana di Mushola Al-Falah nampak meriah. Sekitar lima puluh orang memadati ruang utama dan serambi Mushola.
Di ruang utama Mushola, nampak para santri duduk berjajar dengan rapi. Mereka sedang mengikuti pembelajaran yang dipandu oleh seorang ustadzah. Beberapa kali terdengar yel-yel untuk memompa semangat para santri. “Islam, Islam, YES!” seru para santri dengan suara lantang yang kompak sambil mereka mengepalkan tinju ke udara. Pada dinding Mushola terpampang backdrop bertuliskan “Launching TPQ Bina Khoir.” Hari itu ternyata merupakan hari istimewa dimana TPQ Bina Khoir yang berpusat di Mushola Al-Falah resmi dibuka. Pembukaan TPQ tersebut merupakan moment istimewa karena ada cerita penuh perjuangan yang ada di balik peristiwa tersebut.
Ustadz Kahar (50) yang merupakan pembina TPQ menuturkan bahwa di kampungnya dulu anak-anak yang mengaji jumlahnya banyak tetapi lama-kelamaan semakin menyusut karena ada gerakan pembelokan aqidah dengan embel-embel bantuan dari pihak tertentu. Hal ini sangat membuatnya prihatin dan mendorongnya untuk membuka TPQ sebagai wadah pendidikan keIslaman bagi anak-anak. Kahar berharap dengan dibukanya TPQ tersebut jumlah anak-anak yang mengaji akan bertambah banyak lagi.
Niat baik dari Ustadz Kahar ternyata mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terbukti pada acara launching TPQ tersebut hadir juga pembina LKP Kampung Inggris Semarang, H. Rohani, S.Pd, MA yang ikut memberikan semangat kepada para santri. Pada kesempatan itu pula, Rohani yang juga dosen di Unnes menyerahkan bantuan berupa seperangkat komputer yang akan digunakan untuk mendukung pembelajaran di TPQ dan PAUD setempat.
Dukungan juga datang dari elemen masyarakat yang lain. Forum Medis dan Kemanusiaan (Medan) yang dipimpin oleh Luthfi Miftah (30) ikut ambil bagian dalam mensukseskan TPQ Bina Khoir. Komunitas yang dipimpinnya bertekad untuk mendampingi para santri secara berkelanjutan. “Kami In Syaa Allah akan mendampingi para santri dengan memberikan mereka pembelajaran yang menarik, antara lain dengan pemutaran film-film Islami. Kami bertekad untuk istiqomah membantu warga Muslim di kampung ini,” tegasnya.
Sementara itu, dari kalangan mahasiswa hadir Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Unnes. Dipimpin oleh Agung Budi S, para mahasiswa/i yang tergabung di organisasinya berkomitmen untuk hadir setiap sore di Mushola Al-Falah untuk mengajar para santri. “Kami telah menyiapkan empat orang personil untuk selalu hadir setiap sore. Kami akan mendampingi TPQ ini secara konsisten,” jelasnya.
Acara yang penuh keceriaan sore itu diakhiri dengan pembagian hadiah untuk semua santri. Pukul 17.30 WIB mereka meninggalkan Mushola Al-Falah dengan wajah ceria. Hujan telah reda dan matahari mulai kembali keperaduannya. Gelap mulai menyelimuti Kampung Kalialang Baru ketika para aktivis da’wah yang hadir sore itu berdiri melingkar saling memberikan semangat untuk mendampingi saudara Muslim mereka di kampung itu dalam mempertahankan aqidah mereka. Mereka meninggalkan Mushola Al-Falah dengan iringan do’a dan harapan akan lahir generasi Qur’ani dari tempat mereka sekarang berjuang. (Hamzah)
Pingback: Bentengi Aqidah Masyarakat Muslim, TPQ Bina Khoir Dibuka di Kalialang Baru – risar norita