Disiarkan Secara Langsung di TV, Terkuak “Rahasia” Mengapa Kampung Inggris Semarang Diminati Siswa dari Berbagai Penjuru Negeri

Pembina Kampung Inggris Semarang, Rohani memaparkan rahasia kesuksesan Kampung Inggris Semarang dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkankan langsung oleh TV Borobudur.

Pembina Kampung Inggris Semarang, Rohani memaparkan rahasia kesuksesan Kampung Inggris Semarang dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan langsung oleh TV Borobudur.

Disiarkan Secara Langsung di TV, Terkuak “Rahasia” Mengapa  Kampung Inggris Semarang Diminati Siswa dari Berbagai Penjuru Negeri

 

KAMPUNG Inggris Semarang sebagai pusat pendidikan bahasa Inggris telah menjadi sebuah fenomena menarik.  Berlokasi di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, pusat pendidikan ini telah ikut mewarnai bahkan bisa dikatakan mengubah wajah daerah tersebut. Daerah yang dulunya adalah tanah kosong sepi yang ditumbuhi ilalang dan semak belukar sekarang menjadi terasa hidup dan nampak ramai dengan para peserta pendidikan yang datang dari berbagai penjuru negeri. Banyak siswa berasal dari tempat yang jauh, ratusan bahkan ribuan kilometer, seperti Aceh, Lampung, Kalimantan, Belitung, dan bahkan Papua.

Lokasi tempat pendidikan yang berada di pegunungan dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan air laut kini nampak asri dan terasa menentramkan dengan naungan pohon-pohon hijau yang rimbun, angin yang berhembus semilir, dan aliran air sungai Kalisegoro yang senantiasa terdengar gemericik.

Tetapi apa yang sebenarnya membuat Kampung Inggris Semarang menyedot banyak orang untuk belajar di sana?

TV Borobudur mencoba menguak fenomena Kampung Inggris Semarang dengan menghadirkan Rohani, S.Pd, MA, pendiri dan pembina lembaga tersebut. Dalam wawancara berdurasi dua puluh menit yang disiarkan langsung dalam program “I Love Jateng” tersebut, Rohani membabar dengan gamblang “rahasia” di balik fenomena Kampung Inggris Semarang.

Berikut adalah transkrip wawancara yang dipandu oleh dua presenter TV Borobudur, Farah dan Adi.  Di bagian akhir transkrip ini, bisa Anda saksikan rekaman dari siaran ini.

Tanya (T): Mr. Rohani, apa yang menginspirasi Bapak untuk membuat sebuah metode pembelajaran melalui keseharian?

Jawab (J): Jadi banyak orang yang belajar bahasa Inggris ya, tetapi berakhir, “saya sudah belajar selama bertahun tahun, tetapi saya nggak begitu bisa speaking, kalau grammar saya rusak, reading saya juga gak begitu bisa..” artinya tidak bisa semua. Kenapa demikian, karena bahasa asing itu adalah skill, skill itu seperti orang main body building kalau ototnya pengin gede, latihannya nggak cukup hanya mengangkat 1 barbel selesai. Tidak,  tetapi berkali-kali. Nah bahasa asing demikian. Ada hukum yang sangat mudah dipahami yaitu input dan output, jadi jika ada input ada output, nggak ada input nggak ada output. Inputnya dikit outputnya juga dikit, kalau outputnya pengin banyak inputnya juga harus banyak. Jadi harus sesering mungkin, makanya tidak cukup hanya cukup datang ting.. terus duduk bisa bahasa Inggris, enggak. Tetapi harus diterapkan dalam keseharian.

T: Ide atau kreasinya dulu bisa terciptanya Kampung Inggris ini bagaimana. Dulu inspirasinya dari mana membuat adanya Kampung Inggris ini? Saya kalau melihat Mr. Rohani ini bahasanya selalu terbawa terbawa (diucapkan dalam logat Inggris).

J: Tujuh belas tahun saya mengajar bahasa Inggris, dan tujun belas tahun itu memberikan saya banyak pelajaran. Banyak sekali orang yang pengin bisa dan mereka sangat antusias. Dan ini memberikan saya kesempatan untuk merenung bagaimanakah cara terbaik, tercepat yang  paling menyenangkan. Nah, dari pengalaman saya bertahun-tahun mengajar ini kemudian saya kumpulkan setiap hal baik yang saya anggap it works, yang bagus, saya kumpulkan, saya kumpulkan, saya kumpulkan. Kemudian ada tempat, kemudian tempatnya semakin kondusif, orang-orangnya semakin banyak, kemudian masyarakat sekitar juga bertanya kepada saya, kenapa tidak ditawarkan saja kepada masyarakat. Jadilah Kampung Inggris.

T: Lalu metode pembelajarannya seperti apa Pak?

J: Metodenya begini, orang yang belajar disana diposisikan pada situasi yang sangat menyenangkan. Di Kampung Inggris Semarang, anak-anak, remaja dan orang dewasa yang belajar, mereka datang seperti halnya orang yang mau nonton bioskop. Nah, bagaimana perasaan orang yang ingin nonton bioskop? Sebelum datang sudah sangat pengin datang, ketika datang disambut dengan musik, kemudian setelah itu, tidak cukup dengan musik, mereka akan bergerak bergerak melakukan gerakan yang untuk memecahkan keheningan, kemudian mereka akan belajar dengan berbagai macam permainan, kemudian pelafalan, kemudian cooperative learning. Jadi mereka belajar dalam grup grup kecil, perlombaan, game dan juga drill yang bersifat menyenangkan. Jadi, gambaran yang paling mudah kalau harus saya terapkan dalam 1 atau 2 kata, bagaimana belajar di Kampung Inggris Semarang, jawabannya adalah It’s fun, menyenangkan.

T: Kalau saya melihat dari berbagai jawaban tadi very exciting gitu ya, pak?

J: Oh ya betul , jadi itu situasinya exciting, jadi kalau mbak Farah pergi kesana very exciting dan you’ll get excited. Jadi seperti itu, itu adalah doktrin dasar dari pengajaran di Kampung Inggris Semarang, everything is fun. Saya perlu jelaskan juga kenapa harus fun? Ini ilmiah tidak ngarang-ngarang,  jadi di otak kita ada yang namanya affective filter. Apa itu affective filter? Ini adalah bagian yang bertanggung jawab pada penyerapan bahasa asing, kalau affective filternya ini low maka bahasa asing mudah diserap, kalau high sulit diserap, kapan itu low ketika orang relax dan kapan itu high ketika orang tegang. Jadi, kita terapkan pembelajaran yang menyenangkan, yang relax. Di sana semua siswa dihargai. Maka kalau mbak Farah dan mas Adi serta seluruh pemirsa TV Borobudur di rumah nanti  berbondong-bondong ke Kampung Inggris Semarang akan tahu disana trainernya ramah-ramah, bahkan ketika siswa sedang terbata-bata berjuang pun masih diangguk-anggukin good, good, good. Kenapa begitu? Untuk membangkitkan rasa percaya diri, jadi relax.

T: Sekarang mungkin sebagian besar orang-orang yg belajar Inggris merasa tidak percaya diri dengan logat yang mereka miliki begitu ya?

J: Mungkin demikian, jadi orang masih berpikir kalau saya tidak kedengaran seperti orang Amerika berarti belum bahasa Inggris. Makanya ini namanya Kampung Inggris, Anda orang kampung, Anda bisa bahasa Inggris. Jadi tidak ada kekhawatiran. Anxiety atau kekhawatiran ini adalah sesuatu yang kita tekan, jadi tidak ada kekhawatiran. Di sana banyak sekali siswa yang datang dan mengatakan tapi bahsa Inggris saya masih nol, bagaimana saya bisa atau tidak? Kami menjawabnya bahkan jika anda minus pun anda bisa, jadi tidak hanya nol tapi minus artinya tidak bisa berbahasa Inggris sama sekalipun, bisa.

_____________________________________________________________

Selingan tanya jawab via telepon dengan pemirsa di rumah (Nita, Semarang)

T: Sepertinya Kampung Inggris sangat menarik ya di Semarang. Saya ingin tanya alamat dan nomor telfon Kampung Inggris di mana ya? Kalau pengin daftar sekarang bagaimana?

J: Terimakasih mbak Nita di rumah, terima kasih sudah menelepon. Jika mbak Nita sekarang berada di Semarang, asumsikan mbak Nita berada di Semarang, saya gak tahu semarang bagian mana, tetapi kalau Anda tahu Rumah Sakit Karyadi, di situ masuk yang ke arah Kelud, dari Kelud kemudian ke kanan, nanti sampai ke Sampangan. Sampangan di situ ada jembatan besi naik, nah itu ada landmark besar Universitas Negeri Semarang. Kami berada 5 menit dari Universitas Negeri Semarang, di situ ditemukan ada landmark lagi, landmarknya adalah Asrama Mahasiswa Unnes, di situ banyak plang Kampung Inggris ikuti saja,  (024) 8508202, sekali lagi saat ini line kita mungkin sudah siap di sana, bisa langsung dihubungi di (024) 8508202.

Presenter: Mungkin kalau belum jelas lagi, anda bisa menelepon ke kompas TV borobudur setelah acara ini berakhir ya.

_____________________________________________________

T: Pak Rohani, kita balik lagi ke metode. Kalau di tempat kursus atau sekolah-sekolah, instansi pendidikan bahasa Inggris yang lainnya pasti ada level. Lalu bagaimana yang diterapkan di Kampung Inggris ini?

J: Di Kampung Inggris, karena kami menggodok programnya dengan secara seksama, baik dari sisi akademis maupun sisi managerial ini kita sangat memperhatikan kejiwaan. Jadi, para peserta kita kelompokkan dalam tiga kelompok besar, yang namanya young leaners, kemudian teenagers, kemudian adults. Nah young learners, ini dari KB kelompok bermain ya sampai TK, termasuk young learners adalah SD, ya kemudian teenagers ini anak-anak SMP, SMA. Adults ini SMA ke atas. Jadi, kita kelompokkan berdasarkan kelompok umur dan berdasarkan kelompok kepentingan.

T: Jadi, yang di adults ini orang tua juga bisa ikut bergabung?

J: Orang tua bisa bergabung. Siswa kita yang paling tua saya kira saat ini berusia 50 tahunan, bergelar Doktor, dokter, haha. Yang paling muda usianya empat tahun.

T: Kelas seperti apa sistim mengajarnya seperti apa, profesional mentornya, gurunya, seperti apa memberikan pembelajaran ini, apakah sekedar hanya ada semacam tempat bermain saja atau ada seperti apa?

J: Ya, di Kampung Inggris Semarang kita menggabungkan ya antara tiga unsur, yang pertama adalah class, yang kedua adalah environtment, yang ketiga adalah mentor atau mentor ya. Jadi, yang class tetap ada kelas, dimana di situ ada fasilitas-fasilitas yang tersedia, kita punya fasilitas audio video standard ya, di situ ada LCD, ada sound systemnya, lantainya berkarpet, milih ada yang berkarpet dan ada yang berlantai biasa, kursinya kursi standard kuliah, di situ ada whiteboardnya dan sebagainya. Di situ juga ada alat peraga sesuai dengan umur dan program. Kemudian ada kegiatan juga untuk di luar, jadi outdoor activity, dimana kita banyak melakukan peragaan-peragaan. Yang ketiga adalah mentor, mentor di sini adalah pembimbing, dalam hal ini adalah siswa diberikan akses untuk mendapatkan bantuan dari pembimbing di luar jam pelajaran. Jadi, di situ nanti mbak Farah atau mas Adi dan pemirsa di rumah jika ke Kampung Inggris silakan dicoba ngomong bahasa Inggris, orang-orang disana akan ikut ngomong bahasa inggris.

________________________________________________________

Selingan tanya jawab via telepon dengan pemirsa di rumah (Ibu Raras, Gunungpati)

T : Saya tertarik dengan kegiatan di Kampung Inggris, nah seandainya, saya ini pengelola sebuah lembaga pendidikan anak usia dini, memungkinkan tidak, adanya kerjasama di lembaga kami untuk pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak dengan sistem fun, seperti yang diterapkan di Kampung Inggris? Bisa bekerjasama seperti itu atau dari siswa-siswa kami harus ke Kampung Inggris?

Presenter: Kalau ada kerjasama seperti ini sistemnya bagaimana, Mr. Rohani beserta tim yang datang ke sana atau Ibu Laras beserta tim yang datang ke Kampung Inggris?

J : Ibu Raras terimakasih sekali atas telpon dari Ibu. Sungguh senang sekali seperti Ibu sebagai pengelola lembaga pendidikan memikirkan putra putri ibu di sekolah Ibu. Kampung Inggris terbuka lebar untuk kerjasama, ada dua kerja sama yang sudah kita lakukan, yaitu kerjasama inhouse training dan kerja sama pengiriman peserta training. Dalam rangka kerja sama inhouse training, kami bisa mengirim pengajar kami ke tempat Ibu. Kemudian yang pengiriman peserta, Ibu bisa mengirim anak-anak Ibu ke tempat kami. Jadi, dua-duanya memungkinkan, jangan ragu-ragu Ibu bisa langsung datang ke Kampung Inggris Semarang di Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati. Nomor telponnya (024) 8508202, kami tunggu kedatangan Ibu beserta peserta anak-anak disana.

___________________________________________________________

T: Boleh dijelaskan ini dari Mr. Rohani sendiri, Kampung Inggris bisa membangun karakter siswa atau yang model seperti apa, mungkin boleh dijelaskan untuk tujuan kedepannya dari anak didik. Anak didik yang sudah ada di sana sekitar ratusan orang mungkin ya?

J: Iya, ratusan orang, baik mbak Farah dan pemirsa TV Borobudur di rumah yang berbahagia. Jadi, bahasa ini digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya yang paling penting adalah mengungkapkan apa yang ada di dalam pikiran apa dan yang ada di dalam hati. Nah, misi dan visinya Kampung Inggris, tidak hanya sekedar sebagai pusat tempat belajar Bahasa Inggris, tetapi membentuk karakter bangsa. Nah, bagaimana implementasinya? Di situ content atau isi pembelajaran bahasa Inggrisnya kita seleksi, kita susun sedemikian rupa sehingga menghasilkan setting-setting yang memungkinkan orang untuk melatih kepekaan. Kepekaan apa, kepekaan sosial, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial juga. Jadi, dalam hal ini, nanti jika siswa ini di dalam kelas, maka kita memberikan contoh-contoh, misalkan begini, saya berikan contoh ya. Di kelas konvensional yang tidak memerhatikan unsur pembentukan karakter, sangat umum seorang guru memberikan contoh, misalnya pelajarannya tentang pengandaian, gurunya mengatakan begini “If I were rich, I would buy cars.” “Kalau saya kaya, saya akan beli mobil.” Di Kampung Inggris contoh yang seperti ini sudah tidak laku lagi, karena beli mobil semua orang juga bisa kalau punya duit. Di sini dibutuhkan, di bangsa ini dibutuhkan orang yang mau bantu orang lain. Di Kampung Inggris kita ganti contohnya, “If I were rich, I would buy cars and help the poor people.” Nah, bahkan bisa kita ganti, “If I were rich, I would buy cars for free ambulance.” Nah seperti itu, jadi di situ contoh-contohnya dikemukakan bahwa bahasa ini mengandung muatan-muatan moral.

__________________________________________________________

Selingan tanya jawab via telepon dengan pemirsa di rumah (Ibu Vivi, Semarang)

T: Mr. Rohani, saya ingin bertanya, kalau di Kampung Inggris program yang ada atau yang ditawarkan apa saja ya?

J: Baik Bu Vivi, kita punya program banyak, saya sebutkan secara umum, jadi yang untuk anak-anak ini adalah English For Children bahasa Inggris untuk anak-anak, yang ini untuk SD. Sebelum SD, ada Pre English for Children. Kemudian untuk anak SMP English for Teenagers, untuk anak seusia SMA ada English for adults, yang untuk SMA ke atas ada beberapa ada English Conversation, kemudian ada TOEFL/TOEIC dan EILTS Preparation, ada juga English for Specific Purposes. Jadi, di sini Bu Vivi dan pemirsa TV Borobudur di rumah yang berbahagia, kalau pemirsa sekalian datang langsung ke Kampung Inggris maka akan dilayani sesuai dengan kebutuhan. Kalau di situ ada pura-putri bapak yang di SMP, maka dia akan masuk English for Teenagers. Tapi kalau itu Bapak/Ibu sendiri dan kebetulan Bapak/Ibu sudah berkarir dan ingin meningkatkan karir dengan meningkatkan kemampuan bercakap-cakap, ikut English Conversation. Kalau untuk presentasi misalnya, presentasi produk atau apa, maka English for Specific Purposes. Jadi, semuanya dilayani.

________________________________________________________

T: Nah, ini yang bikin penasaran dari tadi adalah biaya. Apakah ini free of charge atau bagaimana untuk mereka yang ingin bergabung?

J: Ya, ini kalau free of charge nanti yang bayar gurunya mas Adi ya, ha ha. Ada biaya pendidikan yang terjangkau, sangat terjangkau, ada yang negotiable, jadi pemirsa TV Borobudur di rumah silakan datang dan bandingkan. Mungkin ini, It’s a very good deal, sesuatu yang sangat menarik, karena dengan situasi yang begitu kondusif, kemudian kualitas yang kita jaga sebegitu ketat, tetapi sangat terjangkau. Bisa jadi di tempat lain bisa beli satu di tempat kita bisa beli tiga.

T: Mungkin ada tips atau saran untuk pemirsa di rumah yang ingin belajar bahasa Inggris yang basicnya dari nol?

J: Untuk pemirsa sekalian di rumah, pemirsa TV Borobudur yang berbahagia, Kampung Inggris Semarang membuka kesempatan lebar untuk masyarakat Jawa Tengah, untuk saudara-saudara di Jawa Tengah, bahkan seluruh Nusantara, untuk datang dan bersama-sama mengembangkan bakat dan menemukan talenta yang sejati untuk menggapai hidup yang lebih bahagia, yang lebih berlimpah dan lebih berkah dengan belajar bahasa Inggris. Saran saya adalah belajar bahasa Inggris ada lima hal yang paling penting, silakan dicatat di rumah, mohon untuk segera mengambil pulpen karena ini sangat penting, saya tidak akan mengulang lagi hanya sekali saja. Lima ini adalah 5P, yang pertama, P yang pertama adalah practice, sudah siap ya, sudah siap semuanya dicatat ya hati-hati jangan sampai terlepas, P yang kedua adalah practice, P yang ketiga pemirsa sekalian adalah practice, kemudian P yang keempat adalah practice, dan P yang kelima adalah parctice. Lima-limanya adalah practice. Berlatih, berlatih, berlatih, berlatih dan berlatih. Di Kampung Inggris ibaratnya orang yang ingin belajar naik sepeda, tidak didahului dengan membaca buku yang berjudul “Bagaimana cara naik sepeda”, tapi langsung kita kasih sepeda, naik sepeda dan dalam waktu 12 hari atau kurang, bisa. Kampung Inggris JOS! (Arsy)

Home

4 Comments

  1. Pingback: Kampung Inggris Semarang Buming di Semarang – risar norita

  2. Pingback: Rahasia Kampung Inggris Semarang – Site Title

  3. Pingback: Rahasia Kampung Inggris Semarang – Rossa's World

  4. Pingback: Rahasia Kampung Inggris Semarang – KING's World

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *